Percaya akan Allah

Hampir segalanya berjalan lain daripada yang diperkirakan:
Namun, kami dapat juga melihat di dalamnya        
karya Roh yang mulia, Roh Allah yang berulang kali
menyapa dan menyertai kita,
dengan hal-hal yang indah dan mentakjubkan
hal-hal yang mengejutkan dan menyebabkan kita bertanya.

(Dari buku: Cintakasih dalam namamu)


Kita percaya akan Allah. Dahulu kita menyebut hal ini kehendak atau penyelenggaraan Tuhan. Percaya akan Allah merupakan inti kepercayaan kita atas kenyataan hidup. Disamping itu kita percaya akan Allah Yang Berbelaskasih, kita memiliki kepercayaan yang besar akan kuasa Allah yang membahagiakan di dunia ini.
Untuk kita lain halnya dengan percaya saja secara membabi buta dengan berkata ‘segalanya itu akan jadi baik’.

Penyelenggaraan Ilahi atau percaya akan Allah nampaknya tidak cocok lagi untuk zaman sekarang ini; zaman yang terus mencipta dan otonom. Zaman ini adalah zaman yang berkata bahwa bukan Allah tetapi manusialah yang mencipta sejarah. Dahulu, untuk Zwijsen dan orang-orang yang hidup di zamannya, sikap percaya akan Allah sungguh merupakan suatu sumber inspirasi yang dahsyat.

Dahulu, orang-orang dengan mudah berkata bahwa Allah yang menentukan segalanya dan bahwa sejarah berlangsung sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan oleh Allah. Sekarang kita tahu, bahwa banyak hal yang terjadi karena manusia menghendaki demikian dengan membuat keputusan untuk itu ataukah hal-hal itu terjadi karena proses alamiah. Kita percaya bahwa masih ada banyak hal-hal lain antara langit dan bumi, masih ada banyak hal-hal yang melampaui kuasa yang dimiliki manusia atau melampaui kemampuan manusia untuk memahaminya. Dengan itu kita berani mempercayakan, penuh pengharapan menjalani kehidupan ini, inilah inti percaya akan penyelenggaraan Tuhan.

Percaya akan Allah ada hubungannya dengan kenyataan bahwa kita diresapi olehnya bahwa kita bukanlah penentu utama atas hal-hal itu semua. Ada sesuatu, di luar kemanusiaan kita terdapat sesuatu hal yang menentukan. Ada sesuatu yang kita tak akan pernah tahu apa itu. Hidup penuh pengharapan untuk kita berarti hidup berdasarkan kesadaran bahwa kita sungguh-sungguh ditatang olehNya