Sejak tanggal 2 Februari 2016 ada tunas baru pada pokok-SCMM. Pada hari itu Timor Leste mendapat status lain: komunitas di bawah tanggung jawab dewan pimpinan umum.
Lebih dari 25 tahun lamanya suster-suster kongregasi kita bekerja di Timor Leste. Demi kerja sama dalam keuskupan, sebaiknya para suster diberi peluang untuk bekerja terlepas dari Indonesia. Dewan Pimpinan Umum menunjuk seorang koordinator setelah konsultasi kepada para suster semua. Koordinator sekaligus menjabat sebagai ketua tim koordinator dan menjadi anggota ICB.
Pilihan untuk memberi status ‘komunitas di bawah tanggung jawab dewan pimpinan umum’ adalah suatu pilihan jelas dari kami sebagai dewan pimpinan umum. Menurut kami Timor Leste merupakan bagian baru kongregasi yang menjanjikan, yang dikenal secara lokal. Para suster tinggal di Dili dan di Ossu . Rumah pembinaan terletak di Dili. Para suster Novis mereka akan dibimbing disana sehingga kelak menjadi suster. Pada saat ini jumlah para suster di Timor Leste ada 9 orang suster yang berkaul kekal, 15 orang suster muda, 3 orang Novis dan 5 orang postulant. Kongregasi kita disana aktif di bidang pendidikan dan kesehatan dan social. Mereka bekerja di Paroki, mereka juga memberi makanan tambahan bagi anak-anak yang kurang gizi, selain dari pada itu juga menangani dua asrama panti asuhan untuk anak Putri dan putra, ada juga Taman kanak-kanak, ada juga klinik
Adalah pengalaman istimewa untuk boleh mewujudkan suatu unit kongregasi yang baru, bersama dengan para suster Timor Leste.
Sejak 2002 Timor Leste menjadi negara merdeka setelah 20 tahun menjadi bagian dari Indonesia. Dan sebelum itu mereka dijajah Portugis. Timor Leste mempunyai pemerintahan sendiri, mata uang sendiri dan memilih untuk menggunakan bahasa Portugis.