Pada tanggal 23 November 1832 Pastor Zwijsen mendirikan Kongregasi Suster-Suster Cintakasih Bunda Maria yang Berbelaskasih di Tilburg.
Dia mulai dalam skala kecil bersama dengan tiga suster dari sebuah rumah kecil di lingkungan Tilburg di Heike. Dia prihatin dengan penderitaan rakyat. Kondisi sosialnya sangat buruk dan anak-anak bekerja di pabrik dan bengkel adalah kejadian yang sangat umum pada waktu itu. Dia berharap dengan bantuan tiga belas suster untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak miskin di Tilburg dan untuk merawat orang sakit yang ditinggalkan demi nasib mereka.
Inilah rumah dengan ketiga belas sel itu berasal, yang sekarang merupakan bagian asli dari Rumah Induk di nomor 1 Oude Dijk di Tilburg. Namun, sejarah kongregasi mengambil giliran yang berbeda. Setelah permulaan di Tilburg segera banyak permintaan diterima dari paroki-paroki di desa-desa dan kota-kota untuk meminta para suster memberikan pendidikan dan merawat orang sakit dan orang tua. Karena itu, kongregasi semakin berkembang dengan sangat cepat.
Pada tahun 1840 para suster pertama berangkat ke Belgia dan kemudian ke Inggris dan Amerika Serikat. Pada tahun 1885, para suster pertama berangkat ke Indonesia dan pada tahun 1894 ke Suriname. Pada tahun 1950, Kongregasi Internasional pada saat itu sudah terdiri lebih dari 4000 anggota, hidup dan bekerja diilhami oleh spiritualitas Belaskasih.
Pada tahun-tahun berikutnya, jumlah anggota di negara-negara Eropa dan AS berkurang jauh, karena semakin sedikit orang muda yang memasuki kongregasi dan karena usia sudqh lanjut banyak suster meninggal dunia. Secara bertahap, kegiatan-kegiatan dalam pendidikan dan perawatan untuk orang sakit dan orang tua diambil alih oleh orang awam. Sejumlah suster kemudian pergi bekerja dalam pelayanan pastoral dan sosial.
Saat ini provinsi Belanda masih terdiri dari 87 suster. Usia rata-rata mereka adalah 87,6 tahun (Desember 2022).
Belas kasihan, persaudaraan, dan keterhubungan atau koneksi hidup dalam berbagai cara. Selama fase kehidupan ini, sangat penting "untuk hadir satu sama lain".
Sejumlah suster masih aktif atau terlibat dalam pekerjaan paroki, proyek-proyek pengungsi atau kegiatan sosial lainnya. Untungnya sekarang ada lebih banyak waktu untuk saling bertemu dan bekerja untuk pengembangan spiritual.
Kami senang bahwa kami memiliki sejumlah teman dan rekan yang berbagi kerohanian kami.
Ada dua kelompok: Bezield Verband (Asosiasi Terinspirasi) dan Barach groep. Para anggota kelompok ini bertemu secara teratur dengan beberapa suster, untuk berdiskusi dan berdoa.
Melalui kharisma komgregasi yang nilai-nilai intinya adalah Percaya pada Penyelamatan Ilahi, Belas Kasih dan Kesederhanaan, orang-orang dapat menghubungkan diri mereka dengan berbagai cara dengan kongregasi.